Cerpen Channel
Hayy Assalamualaikum.. Kali perdana memposting cerpen, dan nantikan cerpen cerpen seru yang bisa buat kalian baper,, check this out ⏬⏬
NOTE : BUDAYAKAN MEMBACA
"CINTA SUCI DIRIDHOI ILAHI"
Oleh: Lutfi Rahman
Cinta adalah sebuah kata yang sangat singkat, akan tetapi tidak ada satu orangpun yang tidak mengenal apa itu CINTA. Tapi pendapat orang tentang cinta itu berbeda-beda, seperti pendapat seorang gadis cantik dan pintar, dia adalah seorang mahasiswi Al-Azhar Kairo, dia mempunyai pendapat sendiri tentang cinta, bahwa cinta menurut dia adalah “Sebuah Ikatan Suci Yang Diridhoi Ilahi”. Gadis tersebut bernama Fatimah Az-Zahra Putri Nisa, dia biasa dipanggil Fatimah, dan inilah kisah tentang cinta seorang gadis solehah tersebut.
Kehidupan Fatimah sangat dipenuhi dengan yang namanya cinta, yaitu cinta dari keluarganya, sanak saudaranya, dan juga cinta dari sahabatnya. Tapi sampai saat ini dia belum pernah sekalipun berpacaran, bukan karna tidak ada yaang mau kepadanya, akan tetapi dia selalu menolak, karena dia tidak mau berpacaran. Padalah sudah banyak peria tampan dan kaya yang ingin menjadikan Fatimah sebagai kekasihnya, tapi dia selalu menolak, karena tampan dan kaya bukanlah prioritasnya dalam mencari seorang pendamping.
Fatimah mencari seorang pendamping, yang soleh, takut terhadap tuhannya (ALLAH SWT), cinta terhadap Nabinya (Nabi Muhammad SAW), dan taat terhadap kedua orangtuanya. Tapi mencari peria seperti itu di zaman yang fana seperti sekarang ini, itu sangatlah sulit, tapi Fatimah selalu yakin bahwa dia akan mendapatkan pedamping seperti apa yang dia impikan.
Sampai akhirnya pada suatu hari, di depan kampusnya, ada seorang pencopet yang mengambil semua uang milik Fatimah tanpa tersisa sepeserpun, Fatimah sangat bingung karena dia tidak tau bagaimana caranya dia bisa pulang, karena semua uangnya telah habis di copet. Fatimah pun sangat sedih dan meneteskan air mata, akhirnya ada seorang laki-laki asal indonesia yang sama-sama seorang mahasiswa Al-Azhar yang datang menghampiri fatimah, “Assalammualaikum, permisi... knapa kamu menangis...???” tanya laki-laki tersebut terhadap fatimah, Fatimah pun menjawab “waalaikummusalam” dan menceritakan semuanya yang terjadi kepada laki-laki tersebut”.
Akhirnya laki-laki tersebut membantu fatimah dengan mengantarkannya pulang, stelah sampai di depan rumah fatimah, fatimah pun langsung mengucapkan terimakasih, “terimakasih yaa, kamu sudah mau antar aku pulang, kalau boleh tau siapa nama kamu???. Laki-laki itupun menjawab “yaa sama-sama, Nama aku Muhammad Furqon As-Shidqi, tapi kamu bisa panggil aku Furqon ajaa.” Dan furqon pun langsung bergegas pulang.
Pertemuan tersebut sebenarnya sangat memberi kesan terhadap Fatimah dan juga Furqon, tanpa mereka sadari, mereka berdua saling jatuh cinta pada pandangan pertama, dan setelah kejadian itu, mereka berdua menjadi dua orang sahabat asal indonesia yang berkuliah di kairo. Tapi sebenarnya mereka berdua dalam hati kecilnya ingin sekali menjalin hubungan lebih dari pada hanya berteman saja, tapi mereka berdua malu untuk mengungkapkannya, apalagi dalam islam tidak ada yang namanya pacaran, yang ada hanyalah ta’aruf.
Akhirnya, mereka berdua menjalani hari-harinya hanyalah sebagai seorang sahabat, walaupun tersimpan cinta yang sangat tulus di dalam hati mereka masing-masing, akan tetapi mereka lebih memilih untuk diam.
Tidak terasa waktu berjalan begitu cepat, mereka lulus dalam sidang tesisnya di Universitas Al-Azhar kairo, dan mereka masing-masing akan segera pulang ke kampung halamannya di indonesia. Dan furqon telah memantapkan hatinya untuk melamar fatimah nanti setibanya di Indonesia.
Furqon dan fatimah pun sampai di indonesia, sesampainya mereka berdua di airport, mereka berdua langsung pamit karena mereka harus pulang ke rumahnya masing-masing. Akhirnya Furkon sampai di rumahnya, dan langsung menghampiri kedua orang tuanya untuk melepas rasa rindu yang teramat sangat besar.
Ahirnya setelah beberapa jam furqon berada di rumahnya, tepatnya setelah furqon dan keluarganya selesai shalat magrib, ayah furqon langsung menghampiri furqon dan berkata “Na ayah mu inikan sudah tua, sudah ingin sekali rasanya ayahmu ini menimang cucu, jadi selama kamu belajar di kairo, ayah telah mencarikan kamu calaon pendamping. Dia adalah seorang wanita yang cantik dan solehah na, kamu pasti akan menyukainya. Bagaimana apakah kamu mau.” Furqon terdiam sejenak, dan dia mengingat fatimah juga niatnya untuk melamar fatimah setibanya di indonesia, tapi di sisi lain dia tidak ingin mengecewakan ayahnya. “Jika itu memang yang terbaik menurut ayah Furqon bersedia” jawab furqon kepada ayahnya, walaupun sebenarnmya furqon masih sangat mencintai fatimah. “Syukurlah na kalu memang seperti itu, ayah lega.” Saut ayah furqon, “iya yah, kalu boleh tau memangnya siapa nama gadis itu???” tanya furqon kepada ayahnya, “gadis itu bernama Salsa Bila Asyifa Azra” jawab ayah furqon, “Subhanallah nama yang sangat indah” kata furqon kepada ayahnya.
Keesokan harinya fatimah datang ke rumah furqon, sesampainya di rumah furqon ternyata disitu sedang ada Bila, yaitu calon istri furqon yang di pilihkan oleh ayahnya. Fatimah sangat sedih, tapi dia tidak mau menampakan kesidihannya, karena menurut dia jika orang yang kita cintai itu bahagia kita juga harus ikut bahagia, walaupun kita tidak memilikinya. Karena cinta yang tulus dan suci itu, tidak harus memiliki.
Setelah beberapa saat mereka ngobrol bareng, fatimah pun langsung pamit kepada furqon dan keluarganya juga kepada Bila. Dengan perasaan hati yang di selimuti kesidihan, fatimah pulang kerumahya. dan sebenarnya furqon dalam hatinya yang paling dalam masih menyimpan cinta kepada fatimah, tetapi dia pendam rasa itu sendiri, hanya karena tidak ingin mengecewakan ayahnya.
Waktu terus berjalan, hingga akhirnya tinggalah satu hari acara pernikahan furqon dengan Bila, pada hari itu Bila berniat mengunjungi neneknya untuk meminta restu dan do’a dari neneknya agar besok acara pernikahannya dengan furqon berjalan dengan lancar dan tanpa hambatan. Namun sayang, di perjalanan pulang dari rumah neneknya, Bila mengalami kecelakaan parah, mobil yang dikendarainya di tabrak oleh kereta api, dan Bila pun langsung tewas di tepat.
Furqon dan keluarganya sangat terpukul atas kejadian tersebut, dan pernikahanya dengan Bila yang akan dilangsungkan esok harinya akhirnya di batalkan, sehingga furqon tidak jadi melangsungkan akad nikah.
Furqon benar-benar sangat terpukul akan kejadian tersebut, dan akhirnya dia berniat pergi ke rumah fatimah untuk silaturahmi dan menyampaikan berita duka tentang meninggalnya fatimah, juga untuk mengungkapkan perasaannya kepada fatimah yang selama ini hanya dia pendam sendiri. Setibanya di rumah fatimah, ternyata ada seorang laki-laki tampan yang ternya calon suami dari fatimah, yang telah di pilihkan oleh kedua orangtuanya. Laki-laki itu bernama Muhammad Raihan Ibrahim.
Akhirnya Furqon mengurungkan niatnya untuk menyampaikan berita duka tentang meninggalanya Bila dan juga untuk mengungkapkan perasaannya kepada fatimah, karena ia tidak ingin mengganggu kebahagiaan yang sedang di rasakan oleh fatimah. Padahal yang sebenarnya fatimah juga masih sangat mencintai furqon.
Waktu pun terus berjalan, hingga akhirnya tibalah saat pernikahan fatimah dengan raihan, di hari pernikahan itu raihan dan keluarganya bersiap-siap untuk pergi ke rumah fatimah untuk melangsungkan pernikahan, namun sayang, di tengah perjalanan menuju rumah fatimah, mobil yang di kekendarai oleh raihan mengalami kecelakaan, dan akhirnya raihanpun tewas di tempat.
Fatimah dan keluarganya sangat kaget dan terpukul mendengar berita tersebut, dan akhirnya pernikahan fatimah dan raihan yang harusnya di lakukan hari ini dibatalkan, setelah beberapa hari berlalu, orang tua fatimah mendesak fatimah untuk menikah, tapi fatimah belum mempunyai calaon suami yang cocok. Hingga akhirnya fatimah memutuskan untuk pergi kepada seorang ustad untuk minta tolong agar dirinya dicarikan calon pendamping yang cocok dengan dia.
Ustad itu pun mau untuk membantu fatimah dan berkata kepada fatimah, “fatimah saya memiliki calon yang cocok dengan kamu, dia adalah lelaki yang tampan dan soleh, dan dia juga adalah alimni universitas kairo, sama sepertimu, kamu pasti akan menyukainya.” Kata ustad tersebut kepada fatimah, “ kalau boleh tau siapa nama lelaki itu ustad???” tanya fatimah kepada ustad “besok saja kamu datang kemari lagi, dan kamu bisa langsung berkenalan dengan lelaki tersebut” jawab ustad tersebut sambil tersenyum, “baiklah kalu begitu ustad” saut fatimah. Akhirnya fatimahpun pulang ke rmahnya.
Keesokan harinya fatimah pun datang kembali ke rumah ustad itu, setibanya fatimah di rumah ustad itu, fatimah sangat terkejut karena dia melihat furqon ada di rumah ustad tersebut. Dan begitu juga dengan furqon, dia sangat terkejut melihat fatimah datang kerumah ustad itu. Akhirnya ustad itu bekata “fatimah inilah lelaki yang kemarin saya bilang, dan furqon, inilah gadis yang kemarin saya bilang juga sama kamu.” Kata ustad tersebut kepada furqon dan fatimah, akhirnya furqon dan fatimah pun langsung sujud syukur kepada Allah, karena do’anya selama ini akhirnya di kabulkan oleh Allah.
“fatimah sebenarnya aku sudah sangat mencintaimu sejak kita masih sama-sama di kairo, tapi saat itu aku belum berani untuk mengungkapkan ini semua, percayalah fatimah, cinta ku kepadamu sangatlah tulus karena Allah, bukanlah karena nafsu dari syetan.” kata furqon kepada fatimah. “aku percaya itu furqon, dan sebenarnya aku juga sudah mencintai mu dari waktu kita di kairo, tapi aku juga sangat malu untuk mengungkapkan ini semua, dan cintaku kepadamu adalah cinta yang tulus dan suci karena Allah, bukan karena nafsu syetan,”
Akhirnmya mereka berdua pun menikah, dan menjadi pasangan yang sangat serasi dan juga saling mencintai, karena ikatan pernikahan yang mereka bina adalah ikatan pernikahan yang di dasari oleh cinta yang tulus, dan cinta mereka adalah cinta suci yang di ridhoi ilahi.
**Tamat**
NOTE : BUDAYAKAN MEMBACA
"CINTA SUCI DIRIDHOI ILAHI"
Oleh: Lutfi Rahman
Cinta adalah sebuah kata yang sangat singkat, akan tetapi tidak ada satu orangpun yang tidak mengenal apa itu CINTA. Tapi pendapat orang tentang cinta itu berbeda-beda, seperti pendapat seorang gadis cantik dan pintar, dia adalah seorang mahasiswi Al-Azhar Kairo, dia mempunyai pendapat sendiri tentang cinta, bahwa cinta menurut dia adalah “Sebuah Ikatan Suci Yang Diridhoi Ilahi”. Gadis tersebut bernama Fatimah Az-Zahra Putri Nisa, dia biasa dipanggil Fatimah, dan inilah kisah tentang cinta seorang gadis solehah tersebut.
Kehidupan Fatimah sangat dipenuhi dengan yang namanya cinta, yaitu cinta dari keluarganya, sanak saudaranya, dan juga cinta dari sahabatnya. Tapi sampai saat ini dia belum pernah sekalipun berpacaran, bukan karna tidak ada yaang mau kepadanya, akan tetapi dia selalu menolak, karena dia tidak mau berpacaran. Padalah sudah banyak peria tampan dan kaya yang ingin menjadikan Fatimah sebagai kekasihnya, tapi dia selalu menolak, karena tampan dan kaya bukanlah prioritasnya dalam mencari seorang pendamping.
Fatimah mencari seorang pendamping, yang soleh, takut terhadap tuhannya (ALLAH SWT), cinta terhadap Nabinya (Nabi Muhammad SAW), dan taat terhadap kedua orangtuanya. Tapi mencari peria seperti itu di zaman yang fana seperti sekarang ini, itu sangatlah sulit, tapi Fatimah selalu yakin bahwa dia akan mendapatkan pedamping seperti apa yang dia impikan.
Sampai akhirnya pada suatu hari, di depan kampusnya, ada seorang pencopet yang mengambil semua uang milik Fatimah tanpa tersisa sepeserpun, Fatimah sangat bingung karena dia tidak tau bagaimana caranya dia bisa pulang, karena semua uangnya telah habis di copet. Fatimah pun sangat sedih dan meneteskan air mata, akhirnya ada seorang laki-laki asal indonesia yang sama-sama seorang mahasiswa Al-Azhar yang datang menghampiri fatimah, “Assalammualaikum, permisi... knapa kamu menangis...???” tanya laki-laki tersebut terhadap fatimah, Fatimah pun menjawab “waalaikummusalam” dan menceritakan semuanya yang terjadi kepada laki-laki tersebut”.
Akhirnya laki-laki tersebut membantu fatimah dengan mengantarkannya pulang, stelah sampai di depan rumah fatimah, fatimah pun langsung mengucapkan terimakasih, “terimakasih yaa, kamu sudah mau antar aku pulang, kalau boleh tau siapa nama kamu???. Laki-laki itupun menjawab “yaa sama-sama, Nama aku Muhammad Furqon As-Shidqi, tapi kamu bisa panggil aku Furqon ajaa.” Dan furqon pun langsung bergegas pulang.
Pertemuan tersebut sebenarnya sangat memberi kesan terhadap Fatimah dan juga Furqon, tanpa mereka sadari, mereka berdua saling jatuh cinta pada pandangan pertama, dan setelah kejadian itu, mereka berdua menjadi dua orang sahabat asal indonesia yang berkuliah di kairo. Tapi sebenarnya mereka berdua dalam hati kecilnya ingin sekali menjalin hubungan lebih dari pada hanya berteman saja, tapi mereka berdua malu untuk mengungkapkannya, apalagi dalam islam tidak ada yang namanya pacaran, yang ada hanyalah ta’aruf.
Akhirnya, mereka berdua menjalani hari-harinya hanyalah sebagai seorang sahabat, walaupun tersimpan cinta yang sangat tulus di dalam hati mereka masing-masing, akan tetapi mereka lebih memilih untuk diam.
Tidak terasa waktu berjalan begitu cepat, mereka lulus dalam sidang tesisnya di Universitas Al-Azhar kairo, dan mereka masing-masing akan segera pulang ke kampung halamannya di indonesia. Dan furqon telah memantapkan hatinya untuk melamar fatimah nanti setibanya di Indonesia.
Furqon dan fatimah pun sampai di indonesia, sesampainya mereka berdua di airport, mereka berdua langsung pamit karena mereka harus pulang ke rumahnya masing-masing. Akhirnya Furkon sampai di rumahnya, dan langsung menghampiri kedua orang tuanya untuk melepas rasa rindu yang teramat sangat besar.
Ahirnya setelah beberapa jam furqon berada di rumahnya, tepatnya setelah furqon dan keluarganya selesai shalat magrib, ayah furqon langsung menghampiri furqon dan berkata “Na ayah mu inikan sudah tua, sudah ingin sekali rasanya ayahmu ini menimang cucu, jadi selama kamu belajar di kairo, ayah telah mencarikan kamu calaon pendamping. Dia adalah seorang wanita yang cantik dan solehah na, kamu pasti akan menyukainya. Bagaimana apakah kamu mau.” Furqon terdiam sejenak, dan dia mengingat fatimah juga niatnya untuk melamar fatimah setibanya di indonesia, tapi di sisi lain dia tidak ingin mengecewakan ayahnya. “Jika itu memang yang terbaik menurut ayah Furqon bersedia” jawab furqon kepada ayahnya, walaupun sebenarnmya furqon masih sangat mencintai fatimah. “Syukurlah na kalu memang seperti itu, ayah lega.” Saut ayah furqon, “iya yah, kalu boleh tau memangnya siapa nama gadis itu???” tanya furqon kepada ayahnya, “gadis itu bernama Salsa Bila Asyifa Azra” jawab ayah furqon, “Subhanallah nama yang sangat indah” kata furqon kepada ayahnya.
Keesokan harinya fatimah datang ke rumah furqon, sesampainya di rumah furqon ternyata disitu sedang ada Bila, yaitu calon istri furqon yang di pilihkan oleh ayahnya. Fatimah sangat sedih, tapi dia tidak mau menampakan kesidihannya, karena menurut dia jika orang yang kita cintai itu bahagia kita juga harus ikut bahagia, walaupun kita tidak memilikinya. Karena cinta yang tulus dan suci itu, tidak harus memiliki.
Setelah beberapa saat mereka ngobrol bareng, fatimah pun langsung pamit kepada furqon dan keluarganya juga kepada Bila. Dengan perasaan hati yang di selimuti kesidihan, fatimah pulang kerumahya. dan sebenarnya furqon dalam hatinya yang paling dalam masih menyimpan cinta kepada fatimah, tetapi dia pendam rasa itu sendiri, hanya karena tidak ingin mengecewakan ayahnya.
Waktu terus berjalan, hingga akhirnya tinggalah satu hari acara pernikahan furqon dengan Bila, pada hari itu Bila berniat mengunjungi neneknya untuk meminta restu dan do’a dari neneknya agar besok acara pernikahannya dengan furqon berjalan dengan lancar dan tanpa hambatan. Namun sayang, di perjalanan pulang dari rumah neneknya, Bila mengalami kecelakaan parah, mobil yang dikendarainya di tabrak oleh kereta api, dan Bila pun langsung tewas di tepat.
Furqon dan keluarganya sangat terpukul atas kejadian tersebut, dan pernikahanya dengan Bila yang akan dilangsungkan esok harinya akhirnya di batalkan, sehingga furqon tidak jadi melangsungkan akad nikah.
Furqon benar-benar sangat terpukul akan kejadian tersebut, dan akhirnya dia berniat pergi ke rumah fatimah untuk silaturahmi dan menyampaikan berita duka tentang meninggalnya fatimah, juga untuk mengungkapkan perasaannya kepada fatimah yang selama ini hanya dia pendam sendiri. Setibanya di rumah fatimah, ternyata ada seorang laki-laki tampan yang ternya calon suami dari fatimah, yang telah di pilihkan oleh kedua orangtuanya. Laki-laki itu bernama Muhammad Raihan Ibrahim.
Akhirnya Furqon mengurungkan niatnya untuk menyampaikan berita duka tentang meninggalanya Bila dan juga untuk mengungkapkan perasaannya kepada fatimah, karena ia tidak ingin mengganggu kebahagiaan yang sedang di rasakan oleh fatimah. Padahal yang sebenarnya fatimah juga masih sangat mencintai furqon.
Waktu pun terus berjalan, hingga akhirnya tibalah saat pernikahan fatimah dengan raihan, di hari pernikahan itu raihan dan keluarganya bersiap-siap untuk pergi ke rumah fatimah untuk melangsungkan pernikahan, namun sayang, di tengah perjalanan menuju rumah fatimah, mobil yang di kekendarai oleh raihan mengalami kecelakaan, dan akhirnya raihanpun tewas di tempat.
Fatimah dan keluarganya sangat kaget dan terpukul mendengar berita tersebut, dan akhirnya pernikahan fatimah dan raihan yang harusnya di lakukan hari ini dibatalkan, setelah beberapa hari berlalu, orang tua fatimah mendesak fatimah untuk menikah, tapi fatimah belum mempunyai calaon suami yang cocok. Hingga akhirnya fatimah memutuskan untuk pergi kepada seorang ustad untuk minta tolong agar dirinya dicarikan calon pendamping yang cocok dengan dia.
Ustad itu pun mau untuk membantu fatimah dan berkata kepada fatimah, “fatimah saya memiliki calon yang cocok dengan kamu, dia adalah lelaki yang tampan dan soleh, dan dia juga adalah alimni universitas kairo, sama sepertimu, kamu pasti akan menyukainya.” Kata ustad tersebut kepada fatimah, “ kalau boleh tau siapa nama lelaki itu ustad???” tanya fatimah kepada ustad “besok saja kamu datang kemari lagi, dan kamu bisa langsung berkenalan dengan lelaki tersebut” jawab ustad tersebut sambil tersenyum, “baiklah kalu begitu ustad” saut fatimah. Akhirnya fatimahpun pulang ke rmahnya.
Keesokan harinya fatimah pun datang kembali ke rumah ustad itu, setibanya fatimah di rumah ustad itu, fatimah sangat terkejut karena dia melihat furqon ada di rumah ustad tersebut. Dan begitu juga dengan furqon, dia sangat terkejut melihat fatimah datang kerumah ustad itu. Akhirnya ustad itu bekata “fatimah inilah lelaki yang kemarin saya bilang, dan furqon, inilah gadis yang kemarin saya bilang juga sama kamu.” Kata ustad tersebut kepada furqon dan fatimah, akhirnya furqon dan fatimah pun langsung sujud syukur kepada Allah, karena do’anya selama ini akhirnya di kabulkan oleh Allah.
“fatimah sebenarnya aku sudah sangat mencintaimu sejak kita masih sama-sama di kairo, tapi saat itu aku belum berani untuk mengungkapkan ini semua, percayalah fatimah, cinta ku kepadamu sangatlah tulus karena Allah, bukanlah karena nafsu dari syetan.” kata furqon kepada fatimah. “aku percaya itu furqon, dan sebenarnya aku juga sudah mencintai mu dari waktu kita di kairo, tapi aku juga sangat malu untuk mengungkapkan ini semua, dan cintaku kepadamu adalah cinta yang tulus dan suci karena Allah, bukan karena nafsu syetan,”
Akhirnmya mereka berdua pun menikah, dan menjadi pasangan yang sangat serasi dan juga saling mencintai, karena ikatan pernikahan yang mereka bina adalah ikatan pernikahan yang di dasari oleh cinta yang tulus, dan cinta mereka adalah cinta suci yang di ridhoi ilahi.
**Tamat**
Comments
Post a Comment